HBBV

Hijabers Beauty Blogger & Vlogger

Rabu, 26 Agustus 2015

TRIK MEMBUAT LIPSTICK MERAH ANDA MENJADI MATTE DENGAN TEPUNG




Trend Lipstrik 2015 Perfect petrum dan Merah  masih digandrungi sampai saat ini, Tapi diantara kedua warna itu, warna merahlah yang paling sering diaplikasikan dibibir para wanita saat ini.

Mengapa warna merah menjadi warna favorite ? Dengan menggunakan lipstick merah, kita tak perlu repot menggunakan make up mata dan pipi untuk mempertegas wajah. Karena lipsik merah ini sudah membuat tampilan wajah terlihat kuat, jadi cukup make up natural dibagian lain. Lipstik merah ini juga memberikan tampilan yang seksi, klasik dan mencuri perhatian. Cocok untuk anda yang percaya diri dan dinamis.

Beberapa Kelebihan dari lipstick merah, yang membuat anda tidak ragu mencobanya:
  1. Membuat wajah terlihat lebih cerah
  2. Gigi tampak lebih putih
  3. Tak perlu banyak make up
  4. Membuat tampilan lebih segar
  5. Lebih percaya diri
  6. Bibir anda kelihatan tebal dan sexy
  7. Cocok untuk semua jenis kulit
Sebelum mengaplikasikan warna merah ini dibibir anda, sebaiknya anda juga menjaga kondisi bibir anda dengan minum air putih yang cukup, melakukan scrub bibir yang dapat anda lakukan seminggu sekali dengan bahan-bahan alami, bahan didapur andapun kaya akan manfaat, campur madu dengan gula pasir, dan lakukan scrub ringan dibibir anda. Agar sel-sel kulit mati pada bibir anda akan terangkat. Jangan lupa pula, gunakan lipbalm dalam keadaan bibir kering.

Nah sekarang bagaimana cara mengaplikasikan lipstick merah biasa dibibr anda agar tahan lama, Tak perlu mengeluarkan budget besar untuk membeli lipstick mahal agar tampilan bibir kelihatan matte. Karena anda bisa menggunakan Tepung. Mungkin anda sudah sering lihat para beauty blogger memberikan tips mengaplikasikan bedak agar tampilan lipstick anda terlihat matte dan tahan lama. Tapi ada bahan alami didapur anda yang dapat anda gunakan dengan fungsi yang sama. Simak triknya :

  1. Gunakan lipstick merah biasa anda
  2. Sapukan tepung tipis ditepuk-tepuk lembut dibibir anda
  3. Ulas Lipstik merah anda lagi
  4. Anda siap dengan tampilan Galmour



Selasa, 25 Agustus 2015

Cerpen

ASTAGFIRULLAH, SAYANG!

     

Di sepoy angin malam ini, ku tatap langit gelap dan melukis wajahku disana, seorang gadis yang keluar dari habitatku sebagai seorang pembangkang, terlahir dari   keluarga sederhana tapi aku anak tunggal membuat aku menjadi seorang anak yang egois dan harus mendapatkan apapun yang aku mau. Aku mempunyai dua orang sahabat lisa dan toni. Kami akrab karena kami satu organisasi dance dikampus. Klo di era 90’an mungkin kita bisa dibilang TRIO KWEK KWEK .

Lisa sahabatku yang baik walau pelitnya minta ampun deh, seringkali  kita pergi karoeke untuk melepas penat di pulang kuliah, setiap kali di kasir, dia selalu pura-pura ketoilet atau pura-pura bego, pelangga pelonggo, tanpa mengeluarkan uang dari tasnya.

“Eh lis, lu liat si toni kagak sih?”. “Kagak, setau gue dia lagi jalan sama ifan, teman rumahnya gitu”.”ngombreng-ngombreng dari semester pertama sampe sekarang gue belum pernah liat si toni gandeng cewe?”Tanyaku kepada lisa. “mboh….gak tau gue!”. Jawab lisa sambil nunduk dan memainkan bola matanyanya, seolah-olah menyembunyikan sesuatu.Toni adalah pria ganteng ,dengan postur tubuh ideal, yang sempet jadi perebutan aku dan lisa saat awal kuliah, walau akhirnya jadi sahabat, gara-gara kami ilfeel liat si toni, ngisi acara kampus nyanyi lagu dangdut sambil goyang, pantatnya bohay banget, kalah gue…..xixixixii(minder.com)

Dihari rabu itu kami memutuskan berlatih dance untuk acara penutupan mos dikampus kami di Kos an Toni, yang lumayan luas untuk jingkrak-jingkrakan. Saat aku dan lisa datang, didalam ada toni dan irfan yang tengah asik ngobrol akrab berdua. “Gniue laper neh, ada makanan gak ton?”Tanya ku sambil ngobrak ngabrik dapur toni. “Ada tenang aja tadi gue sm irfan abis masak. Gue kan tau kalian wanita jadi-jadian yang gak bisa masak” ejek toni. Maklum memang toni selain jago dance, masak, make up dan berbagai skill cewe bisa, dibandingkan aku dan lisa yang tomboy.

Saat kami sedang makan bersama-sama ada pemandangan yang beda, aku melihat toni dan irfan makan dengan wadah yang sama alias satu piring berdua, Lisa tiba-tiba nyeletuk” cie..pasangan romantic!”. Mata mereka langsung terbelalak sambil menatap kearah lisa. Aku sempat berfikir dan panjang tentang celetukan lisa, apa maksudnya.maklum walau kami bersahabat selama 5 semester ini, aku yang paling jarang, ngumpul sama mereka, karena aku lebih senang menyendiri dan menyibukan diri dengan dunia mayaku, nyatu bermain camfrog. Kebetulan aku stay disalah satu room general nyaitu warna warni Indonesia, dimana disitu berkumpul semua orang pecinta lagu-lagu Indonesia, disitu kita bisa mendengarkan lagu, sambil bersenda gurau dengan anggotanya lewat cam,serasa punya banyak teman walau tidak keluar kamar. Dan kebetulan owner roomnya juga gebetanku, cowo cool yang gak ganteng tapi auranya udah kaya ariel Noah.

Camfrog membuatku membangun duniaku sendiri, karena aku selalu ingin menyendiri dikamar, berhadapan laptop bisa tertawa sampai menangis didepan laptop dan tidak perduli pada sekelilingku termasuk kedua orang tuaku. Camfrog bisa memberikan pengaruh baik atau buruk tergantung si penggunanya. Karena di camfrog ada berbagai room, dari room untuk mencari jodoh, room untuk sekedar ketawa ketiwi sampai room 18+ yang dikomersilkan atau room show, dimana banyak cewe-cewe sexy yang berdance hot didepan camera dan dibayar oleh ownernya, yah…walau ada juga hanya rekaman.alias pria-pria hidung belang ditipu hahhahah

Setelah kami selesai latihan dance, aku dan lisa meninggalkan tempat kost toni, diperjalanan pulang dimana aku membonceng lisa, lisa bercerita bahwa sebenarnya toni dan irfan mempunyai hubungan khusus. Disana aku hanya terdiam, aku berfikir tak mengapa bila toni mempunyai sahabat baru selain kami, justru menyenangkan personil kami bertambah.

Hari sabtu bertepatan dengan ulang tahun toni yang ke 27, kebetulan toni memang lebih tua 5 tahun dari kami, dia sering pindah-pindah kampus, sehingga tidak lulus-lulus. Hari itu seperti ulang tahun toni sebelumnya, kami karoeke dan makan sepuasnya, lisa membawa pacarnya. tapi kali itu tambah satu personil nyaitu irfan, dan kami tidak boleh pulang karena toni mengatakan akan membawa kita keacara temannya. Aku yang tidak terbiasa menginap dirumah orang lain, jelas-jelas menolak,tapi lisa terus membujuk dan akhirnya aku luluh,menelpon kerumah dan berbohong kepada ibuku bahwa aku menginap dirumah lisa dengan menyuru lisa berbicara kepada ibuku.

Kami dibawa ke diskotik Musri,wow ini pertama kalinya aku menginjakan kakiku di diskotik,Bismillah, adalah kata pertama yang terlontar dari mulutku saat masuk pintu diskotik itu, saat masuk hanya gelap dan lampu kelap kelip yang menusuk mata Yang aku lihat, tapi ada pemandangan janggal disana mengapa 90 % yang aku lihat adalah pria, makin aneh aku melihat toni dan irfan berpegangan tangan mesra sekali seperti pasangan yang sedang dimabuk cinta.Suara jedag jedug DJ membuat kupingku serasa mau pecah, beberapa kali aku mengedipkan mata dan menutup telingaku, kusandarkan tubuhku kesofa, dan berpegangan erat pada sofa, karena aku ingat video di you tube tentang diskotik yang tiba-tiba runtuh, dan semua orang yang berada disana terkubur, alias kena azab ilahi “Ya allah ampuni aku!” dalam hati.

Dalam suasana bising,lampu yang menusuk mata itu kami berkumpul di satu sofa, toni dan irfan makin menjadi-jadi, mereka berpelukan, aku yang tak melepaskan pandanganku dari mereka, membuat toni melihat aku sambil tersenyum “ kamu tau kan hubungan kita,terserah orang mau bilang apa, yang jelas kami bahagia.” .Jger…..serasa disambar petir, percaya tidak percaya, ternyata mereka pacaran sesame jenis, ya ampun…..pantas toni selama ini tidak pernah dekat dengan wanita manapun. Aku yang kaget tapi berusaha stay cool didepan mereka, dan ternyata lisa sudah mengetahui mengenai masalah ini.

Kring…kring…hpku berbunyi “Shasha …..rumahmu kebakaran!” suara ira tetanggaku,suara itupun hilang karena koneksi. aku terdiam sesaat, dan aku berlari mencari taxi untuk pulang. Meninggalkan teman-temanku itu, ku tengteng high hellsku, Sepanjang jalan aku berfikir bagaimana keadaan orang tuaku, rumahku, karena aku mencoba menelpon rumah tetapi tidak bisa dihubungi, bahkan irapun tak dapat dihubungi lagi. Taxi tidak dapat melewati jalan kerumah ku, akhirnya aku berhenti 20 km dari rumahku, Aku berlari sambil menenteng high heelku ditengah kerumunan orang, blambir, dan ambulance. Aku melihat orang-orang menangis, berteriak-teriak dan aku berpapasan dengan tetanggaku, yang mengatakan “sha…orang tuamu terbakar didalam rumah!”. Bagai tersambar petir, tidak percaya, aku terus berlari mendekati rumahku, aku melihat mayat-mayat didalam tas  mayat yang sedang diangkat keambulance.

Aku berteriak-teriak kepada tetanggaku untuk memastikan apakah benar mayat itu adalah orang tuaku, tetanggaku hanya menangis, aku mendekati petugas ambulance, dan ia menyuru aku masuk ke ambulance. Tangisku tak henti, melihat rumahku yang telah rata dengan tanah, dan mayat orang tuaku, anganku melayang, istigfar yang ada dalam hati, apakah ini azab dari allah karena aku telah menginjakan kakiku kediskotik.

Hidupku telah hancur, aku kehilangan rumah dan orang tuaku, uang asuransi aku gunakan untuk membangun kembali rumahku,walau tak seperti dahulu. untuk sementara aku menumpang dirumah lisa, keluarga lisa menerimaku dengan baik,Untuk membayar kuliah,aku bekerja paruh waktu sebagai marketing KTA. Setelah 5 bulan berlalu, aku kembali kerumahku, aku menjalani hidup sendiri, penyesalan yang tergurat dihati, selama ini aku tidak pernah peduli dengan orang tuaku, bahkan berbohong diakhir hidup orang tuaku. Aku berdiam dan menatap langit yang hitam tanpa bintang, lisa membawakan segelas coklat hangat “Sha, reno mana?pacar kamu yang dari camfrog itu?”. “Mungkin dia lagi sibuk, terakhir dia datang pas 7 harian ortu gue meninggal”. “Kenapa lu gak nanya sama dia, kenapa gak hubungi u?”. Tanya lisa. Aku menoleh dan menatap lisa “Cinta sejati, kasih sayang abadi tidak membutuhkan permohonan”. Gue gak akan pernah minta dihubungi terus sama dia, karena klo orang yang sayang atau cinta sama kita gak perlu diminta pasti selalu ada waktu buat kita. Lisa melihatku dengan iba.

Di hari sabtu itu aku berkumpul dengan lisa dan toni, ngobrol ngalor ngidul, tiba-tiba aku berusaha meluruskan sesuatu “Ton, lu semenjak kapan deket sama irfan?”. “ya…baru 3 bulanan.”.”oh ya lu sering kediskotik musri ya?”. “iya,kenapa? Kaget ya, itu lagi acara homo….”. “ oh…yang banci-banci itu ya”. Celetukku. “he..to the low…hellow……!gue bukan banci tapi homo, alias gak suka sama cewe!”. “emang apa bedanya homo sama banci?”. “homo itu kita gak suka sama cewe tapi liat dunk pakaian kita tetep cowo and stylist, klo banci kaya yang disalon-salon gtu” toni menjelaskan. “lu kenapa sih kok bisa begitu, lu kan ganteng banyak, cewe yang suka sama lu”.” Yah..gue juga gak bakal kok selamanya begini, gue juga mau nikah nanti klo umur gue udah 30 an, gue juga gak tau dulu pas gue pindah kejakarta gue ikut temen-temen gue aja, trus keterusan deh sampe sekarang.

Dari dalam hatiku yang paling dalam, aku sangat mengharapkan toni berubah, yang utama adalah larangan agama,di masa tuanya jika toni tidak menikah,tidak ada yang mengurusnya, dan hal yang paling menyeramkan adalah terinfeksi penyakit menular. Aku ingat beberapa waktu lalu saat aku masih sering nongkrong dengan toni, aku dikenalkan teman satu komunitasnya nyaitu Rio, Rio pernah menikah, tapi pernikahannya hanya bertahan 6 bulan, Rio menceraikan istrinya dengan alasan  tidak mencintai istrinya, padahal alasan sesungguhnya rio belum bisa meninggalkan dunianya, dunianya yang menyukai sesama. Tapi apa yang didapat Rio, Aku melihat sendiri dengan mata kepalaku, Rio pingsan di kost an karena terkena DBD dan tidak ada yang mengurusinya, Padahal sebelum ia bercerai, istrinya  sangat menyayangi dan menjaganya. Sebagai sahabat aku hanya bisa memberi saran dan berdoa agar toni bisa segera menyadari kehidupan yang dia jalani salah. “Bukan keadaaan yang membuat kita salah, karena keadaaan selalu memberikan pilihan”.

Setelah kami ngobrol panjang toni mengajak kami nonton film breaking down, wah film kesukaanku tuh, kami nonton dengan asiknya sampai tak terasa film selesai pukul 20.00 wib, handphoneku bordering. “sha dimana?nontn yuk?” ajak farid (gebetanku di camfrog). “ayok, nonton apa?”.Jawabku berbunga-bunga, serasa terbang, trus nyangkut dipohon palem, trus jatoh. Hmmmmm. “Nonton breaking down yuk?kamu belum nonton kan?” Mataku berputar, menatap kearah teman-temanku yang kebetulan mendengar percakapanku dengan farid yang aku losespeakers “iya ,aku belom nonton, aku suka banget film itu!”. “Hah…sha..kan tdi” celetuk toni,yang langsung aku bungkam mulutnya agar tidak melanjutkan perkataanya. Jarang sekali farid mengajakku nonton, jadi aku terpaksa berbohong agar bisa nonton bareng dia. Dan kebetulan farid adalah pria yang royal, jadi kami nonton tidak hanya berdua tetapi semua teman-temanku dibelikan tiket yang sama, kami jadi nonton film yang sama dalam jarak waktu yang berdekatan hahhahhaha…. Dan so sweetnya adalah farid memberikan tiket nonton itu didepan banyak orang sambil menundukan wajahnya dan berkata “ini untuk sang ratu!” uwh,,,,,bagai putri-putri dongeng dengan pangeranya.

Selama kami menonton, handphone farid terus berbunyi, tapi diabaikan olehnya sampai film selesai, saat dipinttu keluar langkah kami tertahan oleh wanita yang langsung menarik tangan farid, yang membuat genggaman tangan farid kepadaku terlepas. “ayah…enak-enakkan ya disini,siapa cewe itu?” teriak wanita itu sambil menunjuk ke arahku. Farid berusaha menenangkan wanita itu yang justru makin membuat wanita itu emosinya meledak-ledak, mendorongku dan berkata “Dasar wanita jalang..!” . Aku yang masih kaget, bingung hanya terdiam, dan berusaha berdiri dari tersungkurku akibat didorong wanita itu, aku malu, aku berlari dari kerumunan itu, diikuti teman-temanku. Sesampainya dirumah hanya air mata yang menemani aku dalam kebingungan, dan kehancuran harga diriku didepan banyak orang.

Tiga hari berlalu aku belum bisa melupakan kejadian dibioskop itu, lisa datang kerumahku, dan berusaha menghibur. “Lis toni mana?”.tanya ku. “Gak tau kemaren dia bilang dia lagi ada masalah dikantor tempat dia kerja”. Karena kami sudah semester akhir, kami memang bekerja sambil menyusun skripsi. Handphoneku bordering ternyata dari farid “ sha aku ingin menjelaskan kejadian tempo hari, aku minta maaf, aku mau jujur sama kamu, dia itu istri ke 2 ku, dia sangat pecemburu, dan istri pertamaku di jogya”. Air mataku menetes setetes demi setetes, betapa kecewanya aku ternyata farid sudah punya istri,bahkan bukan hanya satu tapi dua, selama ini aku bodoh membingkai indah cintaku sendiri, ternyata sikap dia yang sok sibuk selama ini bukan karena pekerjaan tapi karena dia sudah berkeluarga. Dunia maya telah membuatku bermimpi, tapi ternyata mimpi buruk. Lisa yang berada dihadapanku hanya diam dan menatap kearahku.diakhir pembicaraan farid mengatakan “Tapi aku gak bisa bohongin perasaanku, aku sayang sama kamu”. Entah harus bahagia atau benci mendengar kata-kata itu, yang jelas, hanya sesak didada.

Lisa menarik tanganku, berusaha menghiburku, mengajak aku keluar rumah “sha kita beli burger yuk..!”. Tarikan tangan lisa terasa begitu kuat ditubuhku yang lemah ini, selain karena berusaha menerima kenyataan yang tidak mengenakan mengenai farid, akupun belum makan dari pagi. Srottttttttttttttttttttttttttt, jger…………………………….. Kepalaku pusing sekali, aku melihat dokter, suster dan paman disampingku. “Aku dimana?”Tanya ku. “di Rumah saki!”. jawab pamanku. “ LISA…..mana lisa?, sontak aku berteriak. Mengingat kejadian sebelumnya Lisa  yang memegaang tanganku tertabrak mobil yang gebut didepan rumahku, lalu tangan kami terlepas. Aku tak ingat lagi apa yang terjadI. Pamanku berkata “Sabar ya  sha. Lisa sudah meninggal..” sontak mataku melotot tidak percaya, akuminta diantar ke lisa oleh pamanku, Aku turun dari tempat tidur,sempat terjatuh dan dibantu berjalan menuju ruangan lisa, aku tidak percaya melihat sosok yang ditutupi selimut putih dan dikelilingi keluarga lisa yang sedang menangis, ku buka selimut putih yang masih berlumur darah itu, kulihat wajah lisa yang sudah pucat pasih, dengan luka dimana-mana, kaku tidak bergerak, kenanganku kembali bertaut di kejadian sewaktu orang tuaku meninggal dalam kebakaran, tangisku pecah disana. Aku kehilangan semua orang yang berharga dalam hidupku.

Tubuhku yang lemah di bawa ke ruang inap, disitu aku mengingat untuk menghubungi toni, kebetulan saat itu tepat pukul 10 pagi, “ Hallo ton, lu dimana?”tanyaku dengan suara lemah. “Gue dikantor polisi sha, gue dituduh nyeleengin uang perusahaan!”. Dan tak ada suara lagi, terputus sambungan telponku karena habis pulsa. Lisa dimakamkan pukul 15.00, aku tidak diperbolehkan menghadirinya karena badanku yang masih lemah. Tangis dan doa yang hanya bisa kulantunkan untuk menghantar lisa kedunianya yang baru. 2 hari aku dirawat dirumah sakit, pamanku selalu menemani, ia menyuruku untuk tinggal dirumahnya dahulu sampai benar-benar pulih, namun aku menolaknya karena merasa sudah sehat dan bisa melakukan aktifitas seperti biasa. Setelah sampai dirumah, aku berusaha mencari tahu kabar toni, akhirnya aku tahu dari irfan bahwa toni dipenjara, irfan menyarankan aku untuk tidak menjenguk, bahkan berhubungan lagi dengan toni, karena takut disangkut pautkan dalam kasus penggelapan uang  tersebut dengan cara pencucian uang. Aku tidak menghiraukan ucapan irfan tersebut, malah aku berfikir, mengapa irfan orang yang pernah mempunyai hubungan khusus dengan toni, setega itu membiarkan toni sendiri tanpa dukungan dari teman-temanya dalam menghadapi masalah yang sedang menimpanya itu.

Setelah aku mengetahui dimana toni ditahan, aku mengunjunginya, dan menceritakan lisa yang meninggal, kami menangis bersama, ia menceritakan bahwa ia khilaf mengambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadi, tetapi tuduhan perusahaan lebih besar dari apa yang ia ambil, aku sebagai sahabat tak mampu berbuat apa-apa, aku hanya bisa  membawakan sedikit makanan. Fikiranku sungguh kacau, kalut, ku langkahkan kakiku kesalah satu mall sambil terus mengingat-ingat kembali segala kenakalanku dan apa yang terjadi dalam hidupku, “Nak bisa bantu ibu?” ada seorang ibu-ibu yang menghentikan langkahku didepan toko kerudung.” Iya bu, ada apa?” ku dekati ibu itu. Lalu ibu itu meletakkan kerudung sifon berwarna ungu dikepalaku. Ibu itu tersenyum, matanya berkaca-kaca “ Kamu cantik sekali saat menggunakan hijab, anak ibu mirip sekali dengan kamu, tapi sudah meninggal,,,”. 

Aku tersontak kaget dengan ucapan ibu itu, hatiku bergetar, entah rasa apa ini, ingin menangis, terharu, tapi sakit, membuat air matakupun jatuh. Ibu itu memelukku, dan memberikan kerudung itu padaku, ku tinggalkan tempat itu dengan HIJAB ungu dikepalaku, ku tolehkan pandanganku kembali sambil tersenyum kearah ibu itu yang masih berada di toko itu sambil berkata dalam hati “Ya allah ampunilah hambamu yang berdosa ini, aku selalu lupa, aku selalu salah, Kau mengingatkanku dengan cara menarikku, lalu ku abaikan, menyentilku, lalu kubaikan, kini kau memukulku, baru aku tersadar”. Hidup itu untuk akhirat, hidup itu tidak abadi, maka kembali padanya itulah yang pasti.




   

                                                                                                                                            ~Norma DP~


Selasa, 04 Agustus 2015

Tutorial Hijab One for all

Berhijab membosankan? Siapa bilang! justru dengan berhijab kita gak mati gaya dan jadi manusia yang kreatif. Untuk Berbagai Bentuk hijab kita Cukup mempunyai 1 phasmina panjang dan dapat dikreasikan seperti ini :




1