Alon-alon asal kelakon,
wejangan ini tidak asing ditelinga masyarakat Indonesia dari berbagai suku
apapun, walaupun sebenarnya kalimat ini berasal dari jawa yang artinya “Pelan-pelan
asal selamat” yang dalam arti lain,dalam melakukan apapun kita harus
berhati-hati, tidak terburu-buru asalkan tepat
dan membuahkan hasil yang baik atau positif.
Apapun yang
difikirkan secara matang akan memperkecil kemungkinan salahnya, termasuk dalam
memilih jodoh, mungkin sekian banyak wanita
diatas umur 25 tahun akan mulai berfikir untuk menikah termasuk saya
tapi inipun yang bisa menjadi boomerang jika tidak difikirkan dengan matang,
saya mempunyai teman sebut saja A, A merasa sudah tua padahal usianya saat itu
masih 23 tahun, hanya karena teman-teman di lingkunganya sudah menikah, dia
memutuskan untuk menikah dengan seorang pria yang mengajaknya menikah, padahal
selama masa pacaran dia sudah mengetahui keburukan kekasihnya nyaitu mempunyai hoby meminum minuman keras.
Setelah mereka
menikah berbagai masalah timbul, yang paling mencolok adalah teman saya A
jarang diberi nafkah, karena penghasilan suaminya dihabiskan untuk membeli
minum minuman keras, A membanting tulang sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup
ia dan anaknya, akhirnya A meminta bantuan saya membuat surat gugatan cerai
untuk diajukan ke pengadilan, saat itu saya mengetahui semua alasan keinginan
perceraiannya tersebut, dan dari situ saya belajar pengalaman A, bisa saya
jadikan acuan untuk berhati-hati dalam memilih jodoh, tidak perlu tergesa-gesa karena
umur, omongan orang lain, tergesa-gesa tidak pernah membuahkan hasil yang baik,
apalagi ini masalah pernikahan yang sakral. Pilihlah jodohmu,dari segi agamanya
yang baik, pekerjaanya yang baik dan budi pekerti yang baik.Tidak perlu takut
tidak kebagian jodoh karena setiap manusia dilahirkan berjodoh dan dengan
diberi waktu yang lama, berarti tuhan memberikan waktu lagi untuk kita
memperbaiki diri menjadi lebih baik, karena seorang yang baik akan bertemu yang
baik pula.
Nah itu dalam
segi memilih jodoh, Alon-alon asal kelakon juga sangat berlaku dikeseharian
kita, Pada pagi itu ketika saya ingin berangkat kekantor dengan mimi alias
Motor saya, karena takut terlambat masuk kantor saya cepat-cepat mengeluarkan
motor saya dari dalam rumah, ibu saya yang melihat tingkah laku saya yang
tergesa-gesa mengatakan “Norma Alon-alon asal kelakon naik motornya!”, saya
yang merasa sudah telat mencium tangan ibu saya, bertanda pamitan berangkat
kerja dan mengabaikan apa yang disampaikanya itu. Saya langsung melajukan motor
saya dengan kencang, wuis……bagai valentino rossi .
Serosot………Gubrak!
Saya terpleset dan jatuh didepan perternakan babi tidak jauh dari rumah saya, memang saat itu
keadaan jalanan licin terkena tanah liat dari mobil truk yang berceceran
dijalan,dan becek sisa air hujan semalam, seragam saya kotor penuh tanah liat,
kaki saya juga sempat tertindih motor saya, sakit sekali.Saya tetap melanjutkan
perjalanan menuju kantor sesampai
dikantor saya telat dengan baju seragam kotor, dan motor yang lecet.
Benar wejangan ibu saya, lebih baik saya pelan –pelan, jika saya pelan-pelan
setidaknya walau saya telat datang kekantor, saya tidak perlu terluka , motor
saya tidak lecet, baju seragam saya tidak kotor dan tidak perlu lama-lama
mencium bau semerbak yang kurang sedap didepan perternakan babi itu :( .
Alon-alon asal kelakon akan
memperkecil kesalahan yang kita buat dalam kehidupan ini, baik dalam memutuskan
suatu permasalahan atau melakukan suatu pekerjaan.
“Tulisan ini disertakan dalam
kontes GA Sadar Hati – Bahasa Daerah Harus Diminati”
http://tenteraverbisa.wordpress.com/2014/08/22/kontes-sadar-hati-berhadiah-tablet-pc/
NDP
NDP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar